
Dedi Mulyadi resmi memulai program pendidikan karakter berbasis barak militer bagi pelajar pada Jumat (2/5/2025) di dua daerah, yakni Purwakarta.
Sebanyak 69 pelajar yang dianggap “sulit diatur” oleh sekolah dan orang tua mereka kini
Sebanyak 39 siswa SMP dari Purwakarta dikirim ke Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9 untuk mengikuti pendidikan disiplin di barak militer.
Dedi menegaskan, bahwa program ini bukan mendidik siswa seperti wajib militer, tetapi sebatas mendidik karakter dan pola hidup siswa untuk membentuk ketahanan mental, fisik, dan pemikiran mereka.
Dedi mengakui, bahwa konsep ini bukan hal baru dalam rekam jejaknya sebagai pejabat publik.
“Saya bukan baru. Saya dulu bikin sekolah sepakbola, ASAD Jaya Perkasa yang sekarang pemainnya sudah banyak menjadi pemain nasional. Mereka dimasukan dalam barak, komplek, kemudian mereka dididik sekolah sepak bola, dan mereka terafiliasi pada sekolah-sekolah tertentu. Dan berhasil menjadi pemain timnas, dan pemain profesional hari ini,” ujar Dedi dalam keterangannya usai rapat bersama Komisi II DPR RI, Selasa (29/4/2025).
Dilansir dari situs resmi Pemkab Purwakarta, Program ASAD (Anak Sepak Bola Asal Desa) Jaya Perkasa, didirikan Dedi Mulyadi pada 2013 saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta.
Program ASAD Jaya Perkasa ini dikenal luas sebagai sekolah sepak bola berbasis disiplin militer.
Anak-anak dari berbagai desa di Indonesia dikumpulkan dalam barak, diberi pelatihan intensif sepak bola, pendidikan formal, serta didisiplinkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari pola makan hingga kegiatan beternak.
ASAD 312 Jaya Perkasa mulai dikenal saat pernah menembus perempat final Danone Nations Cup 2014 di Brasil, menyingkirkan juara bertahan turnamen tersebut.
ASAD telah melahirkan sejumlah pemain nasional, di antaranya Fajar Fathur Rahman, pencetak gol terbanyak Timnas Indonesia U-22 dalam SEA Games 2023.
Selain Fajar, pemain lain seperti Yadi Mulyadi, Hamsa Medari Lestaluhu, Muhammad Talaohu, dan Ahludz Ziqri juga merupakan alumni ASAD yang membela Timnas U-16 dan U-15 di berbagai kejuaraan internasional pada kurun waktu 2017-2018.
Pencapaian lain ASAD termasuk keberhasilan dua siswanya, Ahlul Dzikri dan Hamzah Lestaluhu, mengikuti latihan bersama klub Liga Inggris, Queens Park Rangers, pada 2017.
Pada 2018, Thoriq Tifana Maulida dikirim ke akademi Real Madrid untuk berlatih bersama tim muda Castilla.
Program ini tidak hanya menghasilkan atlet, tapi juga memperkenalkan sistem pendidikan alternatif bagi anak-anak desa tanpa biaya.
Para siswa justru menerima gaji bulanan sebesar Rp 300.000, serta insentif tambahan ketika mengikuti turnamen nasional maupun internasional.
Dengan rekam jejak keberhasilan di ASAD tersebut yang kemudian menjadi dasar optimisme Dedi Mulyadi dalam menerapkan pendekatan pendidikan berbasis disiplin barak militer bagi siswa Jawa Barat untuk dapat menjadi solusi pembentukan karakter generasi muda.