
BP Haji) Dahnil Anzar menyampaikan bahwa pihaknya akan mengubah sistem rekrutmen petugas haji pada penyelenggaraan ibadah haji 1447 Hijriah.
Perubahan sistem ini dilakukan untuk menambah proporsi petugas haji perempuan karena jemaah haji Indonesia kebanyakan adalah perempuan.
“Kami akan bikin perubahan sistem rekrutmen petugas. Salah satu yang jadi catatan kami ke depan, pembimbing perempuan itu minimal proporsional,” ujar Dahnil saat wawancara khusus bersama Kompas.com, Selasa (6/5/2025).
Ia menuturkan, perbandingan jemaah haji laki-laki dan perempuan diperkirakan mencapai 40:60.
Akan tetapi, jumlah petugas atau pembimbing haji perempuan yang berangkat ke Arab Saudi tidak sebanding dengan jumlah jemaah haji perempuan yang berangkat.
Kondisi ini dikhawatirkan membuat jemaah haji perempuan tidak bisa mendapatkan bimbingan haji yang maksimal, terutama saat ibadah di Raudhah.
“Masuk mau ke Raudhah itu kan dibagi perempuan, laki-laki, kan enggak boleh gabung. Nah itu perempuan banyak enggak terbimbing,” ujar Dahnil.
Oleh karena itu, BP Haji berencana merekrut petugas haji perempuan dalam jumlah yang lebih proporsional pada tahun depan.
Dahnil melanjutkan, tidak ada aturan atau syarat khusus bagi siapapun yang berminat untuk menjadi petugas haji 2026.
Petugas haji justru akan dibayar karena tugas mulia membimbing jemaah selama melaksanakan ibadah di Tanah Suci.
Rencananya, BP Haji akan membuka rekrutmen jauh hari sebelum pelaksanaan ibadah haji dimulai.
Setelah itu, petugas haji diwajibkan untuk ikut Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat).
“Jadi ya misalnya jauh-jauh hari kami udah mulai buka rekrutmen. Supaya masuk ke Badiklat. Jadi enggak mendadak,” kata Dahnil.