
Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menegaskan bahwa dirinya tak memaksa warga mencari kerja di luar negeri, demi menekan angka pengangguran.
Karding menjelaskan bahwa dirinya hanya mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mencari dan memanfaatkan setiap peluang kerja yang ada di luar negeri.
“Mungkin ada mispersepsi. Seingat saya, saya bicara bahwa saya kampanye agar anak-anak, termasuk mahasiswa, bisa mendapatkan kesempatan bekerja di luar negeri,” ujar Karding dalam siaran pers, dikutip Minggu (29/6/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan Karding untuk menjelaskan lebih lanjut pernyataannya yang mendorongnya warga mempertimbangkan bekerja di luar negeri.
Karding menekankan bahwa dia dan kementerian yang dipimpinnya bertugas melindungi dan menempatkan pekerja migran, bukan mengurusi persoalan lapangan pekerjaan di Tanah Air.
“Tapi dipersepsikan dan ditulis seolah-olah saya menelantarkan orang Indonesia ke luar negeri, karena tidak ada lapangan kerja di dalam negeri,” kata Karding.
“Padahal tugas saya memang untuk melindungi dan menempatkan pekerja migran, bukan mengurus lapangan kerja dalam negeri,” sambungnya.
Selama ini, lanjut Karding, informasi terkait lowongan kerja di luar negeri kerap kali diumumkan kementeriannya, selaku pemangku kebijakan. Sedangkan untuk peluang kerja dalam negeri menjadi kewenangan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Atas dasar itu, Karding mengingatkan bahwa urusan pengiriman pekerja migran sudah menjadi mandat Kementerian P2MI.
Selain itu, Kementerian P2MI juga bertugas meningkatkan kualitas calon pekerja migran, memperluas jejaring global, dan memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia.
“Saya ini bertugas melindungi pekerja migran dan menempatkan mereka. Jadi konteksnya jelas, bukan berarti di dalam negeri tidak ada pekerjaan, melainkan memberi peluang tambahan di luar negeri yang aman dan legal,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Abdul Kadir Karding mendorong penurunan angka pengangguran terbuka di Jawa Tengah dengan mendorong masyarakat untuk bekerja di luar negeri secara resmi.
Hal tersebut disampaikan Karding dalam acara talkshow dan peresmian Migrant Center di Gedung Prof. Soedarto, Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Kamis (26/6/2025).
“Di Jateng ada (hampir) 1 juta (pengangguran) yang belum terserap, anda (mahasiswa) calon (tenaga kerja) yang tidak terserap, maka segera berpikir ke luar negeri,” tutur Karding.
Dia menyebut, secara nasional angka pengangguran di Indonesia telah melampaui 70 juta orang.