
Salah satu yang terkena mutasi adalah Laksamana Muda Kresno Buntoro. Laksda Kresno dimutasi dari jabatannya sebagai Kepala Badan Pembinaan Hukum (Kababinkum) TNI menjadi Pati Mabes TNI AD dalam rangka pensiun.
“Baru kali ini terjadi, Kababinkum loh itu, Angkatan Laut, tiba-tiba pensiunnya jadi Angkatan Darat. Nah artinya di dalam ini sedang tidak baik-baik saja,” ujar Soleman dalam acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (5/5/2025).
Ia melihat adanya sistem di TNI saat ini yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Terbukti dari polemik mutasi Letjen Kunto Arief Wibowo dan Laksda Kresno Buntoro yang dipensiunkan di Angkatan Darat.
Sebab sebelum keluarnya keputusan mutasi dan rotasi perwira tinggi, seharusnya melewati proses yang panjang dalam Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti).
“Kita bukan melihat siapa yang digeser, tetapi sistemnya. Artinya ada sistem yang tidak main di sini, yang disampaikan tadi pembukaan Kapuspen. TNI itu ada yang namanya Wanjakti, jadi kalau sudah melewati Wanjakti itu sudah pasti, tidak mungkin tidak pasti,” ujar Soleman.
Soleman pun menyinggung perlunya “ganti mesin” di internal TNI untuk memperbaiki institusi tersebut. Meski ia tak menjelaskan lebih detail maksud ganti mesin tersebut.
“Gampang (untuk memperbaikinya), ganti mesin. Ya ganti mesin, ya rotasinya diganti saja itu, karena sudah susah kita memperbaiki, karena kalau memperbaiki ini ya sudah. Di tentara itu selalu kesalahan itu akan ada hukuman itu sudah pasti ada, dan ini adalah sesuatu yang membuat menggoncang negeri ini,” ujar Soleman.
Diketahui, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) melakukan revisi terhadap surat keputusan mutasi tujuh perwira tinggi (pati) TNI.
Pembatalan ini tertuang dalam surat pengganti bernomor KEP 554A/IV/2025 yang diterbitkan pada 30 April 2025, sehari setelah surat keputusan sebelumnya, KEP 554/IV/2025 tertanggal 29 April 2025.
Berikut daftar tujuh pati yang batal dimutasi berdasarkan KEP 554A/IV/2025:
- Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, semula dimutasi dari Pangkogabwilhan I menjadi Staf Khusus KSAD.
- Laksda TNI Hersan, semula dijadwalkan menggantikan posisi Kunto sebagai Pangkogabwilhan I dari jabatan sebelumnya sebagai Pangkoarmada III.
- Laksda TNI H. Krisno Utomo, semula Pangkolinlamil, direncanakan menjadi Pangkoarmada III.
- Laksda TNI Rudhi Aviantara, semula Kas Kogabwilhan II, dijadwalkan menjadi Pangkolinlamil.
- Laksma TNI Phundi Rusbandi, semula Waaskomlek KSAL, direncanakan menjadi Kas Kogabwilhan II.
- Laksma TNI Benny Febri, semula Kadiskomlekal, akan menjadi Waaskomlek KSAL.
- Laksma TNI Maulana, semula Staf Khusus KSAL, direncanakan mengisi posisi Kadiskomlekal.