NAGA138 – Ojol Khawatir Kenaikan Tarif Bikin Orderan Makin Sepi

Sejumlah sopir ojol di depan Stasiun Bekasi, Kota Bekasi, Selasa (1/7/2025).

Lihat Foto

kenaikan tarif 8-15 persen membuat sejumlah driver ojek online (ojol) khawatir orderan semakin sepi.

Salah satu sopir ojol di Kota Bekasi, Wawan (45) menilai, rencana kenaikan tarif ojol akan membebani penumpang.

Kondisi ini otomatis membuat mereka berpikir ulang menggunakan jasa driver ojol.

“Kalau argo naik, yang ada nanti orderannya jadi sepi. Penumpang melihat nilai argonya, kalau argonya besar, tahu-tahu naik sekian persen, otomatis mereka akan berpikir ulang,” kata Wawan saat ditemui di depan Stasiun Bekasi, Selasa (1/7/2025).

Wawan mengaku belakangan ini tengah sepi orderan. Ia khawatir orderan ke depan semakin sepi seiring bergulirnya rencana kenaikan tarif.

Alih-alih menaikkan tarif, pemerintah disarankan agar mengintervensi aplikator untuk menurunkan potongan tarif 25 persen.

Pasalnya, besarnya potongan tarif tersebut dianggap sangat membebani para sopir.

“Kalau argonya enggak naik, potongan diturunkan, itu malah enggak soal buat kita,” imbuh dia.

Kekhawatiran yang sama juga dirasakan sopir ojol lain, Endang Suherman (39).

Menurutnya, rencana kenaikan tarif berpotensi membuat penumpang beralih ke kendaraan pribadi.

“Kalau untuk driver enggak masalah. Tapi kendalanya di customer. Kalau kita sih enggak masalah, yang penting potongan turunin,” ungkap dia.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah berencana menaikkan tarif ojol berkisar 8-15 persen.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Aan Suhanan di rapat kerja bersama Komisi V DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2025).

“Kami sudah melakukan pengkajian, sudah final untuk perubahan tarif. Terutama roda dua, itu ada beberapa kenaikan,” kata Aan, Senin.

Besaran kenaikan tarif akan berbeda sesuai dengan tiga zona yang sudah ditentukan di kisaran 8-15 persen itu.

“Bervariasi kenaikan tersebut, ada 15 persen, ada 8 persen, tergantung dari zona yang kita tentukan. Ada tiga zona, zona I, zona II, dan zona III,” terang Aan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *