
Penjelasan itu dia sampaikan melalui akun Instagram @kodim0508_depok di kolom komentar sebuah konten yang diunggah akun Instagram @Pantauaparat.
Kompas.com telah meminta izin Iman untuk mengutip komentar tersebut.
“Saya perlu memberikan klarifikasi terhadap informasi ini bahwa kedatangan saya ke kampus UI adalah atas dasar undangan dan informasi dari salah seorang Mahasiswa UI, atas nama F, dan juga Kepala Bagian Pengamanan UI, an. AR,” ujar Iman dalam komentarnya, dikutip Kompas.com, Sabtu (19/4/2025).
Ia mengaku diundang secara personal oleh F dan AR untuk bertemu di Kantin Pusgiwa.
Sesampainya di sana, Iman langsung mengabari F bahwa dirinya sudah sampai di lokasi mereka janjian bertemu, yaitu di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI.
Setelah itu, Iman dijemput ke parkiran dan diarahkan ke kantin Pusgiwa. Di sana, ia mengaku berbincang santai dengan lima mahasiswa UI.
“Saya berbincang-bincang santai dengan lima orang mahasiswa dalam suasana keakraban sebagaimana adik-kakak hingga pukul 00.30 WIB,” jelas dia.
Ia mengatakan, suasana keakraban itu terus berlanjut hingga pertemuan mereka selesai. Saat pulang pun, Iman diantar para mahasiswa tersebut menuju parkiran mobil.
“Bersalaman dan berpamitan dengan baik, mengucapkan salam yang dijawab juga penuh keramahan dan persaudaraan,” kata dia.
Namun, Iman mengaku terkejut saat mengetahui keesokan harinya ada unggahan di media sosial Instagram yang menyudutkan kunjungannya.
Dalam unggahan tersebut, tercantum sejumlah foto dirinya saat berpamitan disertai narasi yang menyebut kehadirannya sebagai bentuk intimidasi dan intervensi terhadap kebebasan akademik.
“Padahal, kedatangan saya ke kampus murni untuk memenuhi undangan dari mahasiswa, dengan maksud yang baik dan suasana persaudaraan,” tegas Iman.
Ia menambahkan, dirinya datang menggunakan pakaian dinas dengan identitas yang jelas serta mobil dinas bernomor resmi, sebagai bentuk keterbukaan tanpa maksud tersembunyi.
“Tidak ada niatan mengintimidasi ataupun mengintervensi kegiatan kampus, apalagi melanggar kebebasan akademik seperti yang dinarasikan,” kata Iman.