
Salah satu cabang yang ditutup yakni Gold’s Gym di Mal Bintaro Jaya Xchange, Tangerang Selatan.
Pantauan Kompas.com, Rabu (3/7/2025) siang, Gold’s Gym Mal Bintaro Jaya Xchange terlihat berhenti beroperasi. Area depan gym tertutup rapat dengan rolling door tergembok.
Tidak terlihat aktivitas di dalam maupun petugas berjaga di sekitar lokasi.
Papan pengumuman yang ditempel di pintu masuk menyebutkan bahwa operasional dihentikan sementara sejak 16 Juni 2025 karena “kendala utilitas”.
“Dikarenakan kendala utilitas, Gold’s Gym Bintaro Xchange untuk sementara terpaksa tidak beroperasi pada periode 16-30 June 2025. Kami akan berusaha untuk memperbaiki kendala tersebut secepatnya. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang Anda alami,” demikian bunyi pengumuman oleh pihak manajemen Gold’s Gym Indonesia.
Namun, hingga kini memasuki bulan Juli, belum ada tanda-tanda perbaikan maupun informasi pembukaan kembali Gold’s Gym Bintaro Xchange.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan dari para member, terutama yang telah membayar biaya membership dan belum mendapatkan kejelasan layanan.
Forum Korban Gold’s Gym Indonesia (FKGGI) sebelumnya mencatat ada ratusan member dari berbagai cabang, termasuk Bintaro, merugi akibat penutupan mendadak ini.
Tercatat, sebanyak 1.032 member mengaku rugi dengan total nilai sekitar Rp 7,6 miliar.
Mereka telah mengajukan audiensi ke sejumlah lembaga perlindungan konsumen, di antaranya, Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), serta Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Dalam aduannya, mereka menuntut pengembalian dana secara transparan.
“Harapan kami, upaya ini dapat membantu mendorong pihak manajemen Gold’s Gym Indonesia untuk mengembalikan dana keanggotaan para member secara adil dan transparan,” ujar perwakilan FKGGI sekaligus mantan member Gold’s Gym Ciputra Mall, Evi Karlina dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Kamis (3/7/2025).
Kompas.com sudah menghubungi pihak manajemen Gold’s Gym untuk meminta pernyataan resmi terkait masalah tersebut. Namun, hingga kini belum ada respons dari manajemen.