NAGA138 – Sudah Ditegur Pengelola, Pembakar Sampah Liar di Apartemen Jakbar Masih Ngeyel

Cerita penghuni apartemen di Cengkareng, Jakarta Barat alami ISPA akibat paparan asap pembakaran sampah ilegal

Lihat Foto

pembakaran sampah liar di wilayah tersebut.

Namun, teguran pengelola maupun pihak kelurahan disebut tak digubris. Pelaku tetap membakar sampah di dekat apartemen selama bertahun-tahun.

“Iya sebenarnya tuh udah beberapa kali (menegur), dari kita, dari kelurahan juga cuman ya ngeyel-ngeyel juga” kata Hari Raharjo, Building Management Sentraland, Rabu (28/5/2025).

“Sudah (ditegur), bahkan dibawa ke rapat-rapat itu,” ujarnya.

Menurut Hari, pelaku merupakan warga asli wilayah tersebut yang dikenal sebagai tokoh setempat. 

Dia menduga, aktivitas pembakaran ini berkaitan dengan praktik penyortiran sampah. Sampah dari luar kawasan dibawa menggunakan truk, lalu disortir di lokasi.

Limbah yang tidak bisa dijual diduga dibakar di tempat karena tak diangkut kembali.

“Bahkan katanya kelurahan itu, ini bisnis pelaku. Mereka mendatangkan truk-truk sampah dari luar gitu ya, didatangkan kesini, disortirlah sampahnya” ujarnya.

Pihak kelurahan disebut sempat menawarkan solusi berupa penyediaan truk untuk mengangkut sisa sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang. Namun, upaya itu juga tidak membuahkan hasil.

Hari mengatakan, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bahkan sudah mencoba memberikan solusi, salah satunya dengan memberikan mesin pencacah sampah kepada pelaku.

“Dikasih mesin pencacah supaya enggak dibakar, tapi mesinnya malah ditolak,” katanya.

Sebelumnya, warga apartemen di Jakarta Barat mengaku harus menghadapi asap dan bau menyengat dari pembakaran sampah liar di sana.

Menurut salah satu penghuni bernama Hendrika (30), pembakaran ini berlangsung di sekitar permukiman dan kerap terjadi pada dini hari atau menjelang malam.

Pembakaran sampah secara sembarangan itu sudah berlangsung lama dan semakin meresahkan warga apartemen karena terjadi nyaris setiap hari.

Hendrika menjelaskan, aktivitas pembakaran sampah dilakukan secara acak oleh para pelaku. Sehingga mereka kerap sulit mengumpulkan barang bukti.

“Ketika warga hendak melaporkan kejadian itu ke pihak sekretaris kota dan diminta untuk menyertakan foto terbaru sebagai bukti, mereka sudah memantau dan menunggu momen pembakaran terjadi. Namun, pada saat itu, pelaku justru tidak melakukan pembakaran,” ujar Hendrika kepada Kompas.com, Rabu (28/5/2025).

Ia menyebutkan, paparan asap tersebut berdampak langsung terhadap kualitas hidup dan kesehatan warga. Hendrika bahkan mengaku mengalami gangguan pernapasan sejak tinggal di apartemen tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *