
Commuter Line mengeluhkan akses baru di Stasiun Tanjung Barat yang dinilai merepotkan.
Ana (26), salah satu penumpang menyatakan akses baru ini memaksanya untuk berjalan berkeliling bangunan berisi ruko makanan dan minuman yang masih tutup, pada Selasa (13/5/2025).
“(Akses baru ini) tidak nyaman ya, karena buat kami penumpang berangkat lebih pagi untuk jalan keliling mampir tenant makanan ya? Perlu dikaji lagi sih,” ungkap Ana kepada Kompas.com di lokasi.
Ana yang setiap pagi berangkat menuju tempat kerjanya di Ragunan mengaku bahwa perubahan ini membuat perjalanan menjadi tidak efisien.
“Harus dilihat lagi begitu jalur ini kenapa sampai harus dialihkan sejauh itu? Kalau untuk keperluan renovasi masih terima, tapi kalau untuk jangka panjang, saya enggak setuju,” tambahnya.
Ia juga menyoroti bahwa jarak jalan yang terlalu jauh untuk keluar stasiun bisa menyulitkan penumpang lanjut usia.
“Mungkin untuk anak muda masih bisa dipaksain, tapi kalau orangtua atau lansia bagaimana? Dengan jalan menuju keluarnya makin lama dan makin jauh,” jelas Ana.
“Bahkan dengan jarak sejauh itu, untuk ukuran saya yang masih muda juga jadi malas karena keburu saya keringetan (sebelum sampai kantor),” imbuhnya.
Senada dengan Ana, Basith (25), seorang penumpang lainnya, menilai akses baru ini cukup menyita waktu dan tidak praktis.
“Buat para pekerja yang berangkat jauh dari rumah ke kantor kan pilih KRL karena praktis dari segi waktu dan fisik dibandingkan bawa kendaraan pribadi. Tapi akses baru ini justru menghilangkan dua poin itu,” ujar Basith.
Ia menyarankan agar pihak stasiun menyediakan rute jalan yang lebih sederhana dan memudahkan para penumpang.
“Mungkin lebih baiknya ya ada jalur lain yang lebih ringkas dan tidak terlalu jauh kayak gini. Minimalnya sih buka jalur penyebrangan antar peron,” lanjutnya.
Sebagai informasi, PT KAI saat ini tengah melakukan uji coba akses baru bagi penumpang di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan.
Akses baru ini dikhususkan untuk penumpang yang menuju ke Peron 1 dengan tujuan Depok, Citayam, Nambo, dan Kota Bogor.
Pintu masuk dan keluar stasiun kini berlokasi di bangunan yang berada di atas rel kereta, yang sebelumnya hanya berfungsi sebagai area transit penumpang untuk mengakses toilet atau fasilitas stasiun lainnya.