
tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja, menunjukkan bahwa organ tubuhnya lengkap.
Hal itu diketahui setelah petugas melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam untuk mengotopsi jenazah korban.
“Kami telah melihat semuanya dalam kondisi baik. Artinya organ tubuh itu lengkap,” kata kuasa hukum keluarga korban, Johny Alfaris, Jumat (9/5/2025).
Otopsi tersebut sekaligus menjawab teka-teki mengenai bekas jahitan di bagian pinggang dan perut korban.
Johny mengatakan, bekas jahitan tersebut ternyata hanyalah goresan celana yang sebelumnya dikenakan korban.
“Yang awalnya menduga ada bentuk bekas jahitan itu ternyata hanya bekas celana atau luka biasa,” ujar Johny.
Meski hasil sementara otopsi sudah diketahui, pihak keluarga masih menanti hasil penyelidikan tim forensik untuk mengetahui penyebab kematian korban.
“Kita akan tunggu lagi. Karena itu perlu dibawa ke laboratorium RS Polri untuk memastikan penyebab kematian yang sesungguhnya dari Soleh Darmawan,” jelas Johny.
Adapun setelah merampungkan ekshumasi, petugas membawa sejumlah sampel dari organ tubuh korban. Sampel tersebut akan diperiksa tim forensik guna mengetahui penyebab kematian Soleh.
“Ada jantung, ginjal, paru-paru, darah, tulang, dan lain-lain,” ungkap Kanit V Renakta Polda Metro Jaya, AKP Andri Triputra.
Hasil otopsi diperkirakan akan keluar dalam dua pekan ke depan.
Sebelumnya diberitakan, Soleh meninggal dunia di Kamboja pada 3 Maret 2025, tepat dua minggu setelah pamit dengan keluarga akan bekerja di perhotelan Thailand.
Keluarga dikejutkan ketika mendapat kabar korban tiba-tiba berada di Kamboja. Soleh diduga menjadi korban perdagangan orang di Kamboja.