NAGA138 – Adik Prabowo Tanya Soal Reaktor Nuklir, Bill Gates Jelaskan Rencananya

Presiden Prabowo Subianto (kanan) bersama Pendiri Microsoft dan tokoh filantropi dunia Bill Gates (kiri) didampingi Mensesneg Prasetyo Hadi (kedua kiri) dan Seskab Teddy Indra Wijaya (kedua kanan) melakukan pertemuan dengan para pengusaha di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Lihat Foto

Bill Gates mengenai uang yang telah Bill gelontorkan dalam investasi energi terbarukan.

Hashim pun mengorek-ngorek pemikiran Bill Gates mengenai energi nuklir.

Hal tersebut terjadi saat Prabowo bertemu Bill Gates dan sejumlah pengusaha Indonesia di Istana, Jakarta, Rabu (7/5/2025).

“Sepengetahuan saya, Anda sangat tertarik dan telah menginvestasikan banyak uang di energi terbarukan. Jadi saya ingin mengetahui pemikiran Anda tentang energi nuklir, Small Modular Reactor (SMR). Saya tahu Anda memang sedang berinvestasi di Wyoming untuk energi nuklir SMR. Anda mungkin tahu bahwa pemerintah kami akan memulai program pembangkit listrik tenaga nuklir yang sangat ambisius,” ujar Hashim.

“Yang kedua adalah tentang solusi berbasis alam. Saya sangat tertarik dengan solusi berbasis alam dan isu-isu lingkungan. Reboisasi pada dasarnya adalah rencana saya, satwa liar, dan melalui satwa liar, reboisasi, serta memulihkan habitat untuk satwa liar. Jadi saya ingin tahu apa yang Anda rencanakan dan ke mana Anda akan membawa energi nuklir serta pandangan Anda tentang solusi berbasis alam,” sambungnya.

Bill Gates pun menjawab pertanyaan Hashim yang merupakan Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi ini.

Bill Gates memaparkan, ketika dirinya membangun Gates Foundation, dia menyadari bahwa negara berkembang membutuhkan listrik dengan biaya murah.

Maka dari itu, Bill Gates mulai tercerahkan tentang perubahan iklim dan memahami bahwa manusia harus mengurangi emisi hingga akhirnya mencapai titik nol.

“Jadi saya berbicara dengan teman-teman saya, ‘Oke, bisakah kita membuat energi nuklir menjadi murah?’ Jadi saya mulai sebuah perusahaan pada tahun 2006 yang disebut TerraPower untuk membuat reaktor nuklir generasi keempat. Reaktor saat ini menggunakan pendinginan air dan memiliki banyak tekanan di dalam reaktor,” jelas Bill Gates.

“Jadi mereka agak rumit. Belum lagi biayanya bisa sangat tinggi. Dan saya pikir sangat sulit untuk memulai desain baru, tetapi itu akan memberikan manfaat besar. Jadi proyek sekarang ini memakan waktu lebih lama dari yang kami harapkan. Kami mulai sebagai usaha patungan di China, kemudian pemerintah AS memutuskan bahwa mereka tidak suka kami bekerja di China,” lanjutnya.

Bill Gates mengatakan, saat ini pihaknya sedang membangun reaktor pertama mereka di Amerika Serikat. 

“Banyak negara sangat membutuhkan energi nuklir, jadi kami harus membuat ini murah dan kita harus menunjukkan bahwa desain baru ini sangat aman,” ujarnya.

“Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Prancis, dan Inggris ingin menggunakan energi nuklir. Tetapi saat ini rencana tersebut mahal. Oleh karena itu, kami berharap, saat kami membangun 20 reaktor ini, biayanya bisa sangat rendah. Sebagian dari proyek itu akan dibangun melalui kemitraan yang sangat kuat yang kami miliki dengan beberapa perusahaan di Korea Selatan. Hyundai dan SK adalah investor dalam pekerjaan ini. Dan jadi pada tahun 2030, reaktor pertama itu akan dioperasikan,” imbuh Bill Gates.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *