NAGA138 – Hasan Nasbi Mundur dari Kepala PCO, Punya Harta Rp 41,3 Miliar

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan/PCO Hasan Nasbi menjelaskan proses pengecer jadi sub pangkalan resmi Pertamina.

Lihat Foto

Hasan Nasbi yang mundur dari jabatan kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) memiliki harta kekayaan sebesar Rp 41,3 miliar atau tepatnya Rp 41.336.616.257.

Nilai harta Hasan Nasbi tersebut tercantum dalam data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 9 Desember 2024 yang diunggah di elhkpn.kpk.go.id.

Harta kekayaan terbesar yang dimiliki Hasan berupa tanah dan bangunan dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 13,9 miliar atau tepatnya Rp 13.967.787.329.

Ia tercatat memiliki 9 bidang tanah dan bangunan yang berlokasi di Jakarta Selatan, Kota Bekasi, Kota Sijunjung, Kota Cianjur, dan Kota Bogor.

Hasan juga memiliki alat transportasi dan mesin dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 9,5 miliar atau Rp 9.515.382.499.

Ia tercatat memiliki lima unit mobil dari berbagai merek seperti BMW X5, Honda HRV, Toyota Hiace, Mini Cooper S Hatch A/T, dan Mercedes Benz. Lalu satu unit motor merek Honda Beat.

Selain itu, Hasan juga memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 17,6 miliar, lalu harta lainnya sebesar Rp 735 juta. Kemudian utang sebesar Rp 575,7 juta.

Dengan demikian, total kekayaan Hasan sebesar Rp 41,3 miliar.

Hasan Nasbi mundur

 

Hasan sudah mengajukan pengunduran diri sejak 21 April 2025.

Surat pengunduran diri dikirimkan ke Presiden RI Prabowo Subianto melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

“Pada hari ini, 21 April 2025, sepertinya saat itu sudah tiba. Surat pengunduran diri saya tanda tangani dan saya kirimkan kepada presiden melalui dua orang sahabat baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet,” ujar Hasan lewat Instagram @totalpolitikcom, dikutip Selasa (29/4/2025).

Hasan menjelaskan bahwa keputusan ini bukan dilakukan secara tiba-tiba. Dia mengaku sudah memikirkan hal ini secara matang.

“Jadi ini bukan keputusan yang tiba-tiba dan bukan keputusan yang emosional. Ini rasanya adalah jalan terbaik yang dipikirkan dalam suasana yang amat tenang, dan demi kebaikan komunikasi pemerintah yang akan datang,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *