
Bekasi, Jawa Barat, kini menghadapi ancaman yang bisa mengisolasi mereka.
Akses utama keluar-masuk perumahan, yaitu sebuah jembatan, direncanakan akan dibongkar oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jawa Barat pada Sabtu (19/4/2025) untuk kepentingan normalisasi saluran air.
Namun, keputusan ini menciptakan dilema besar bagi warga. Ketua RT 08/RW 03 Sriamur, Dedi Beben, mengungkapkan rasa keprihatinan warga.
“Di perumahan ini developer sudah lepas tangan dengan alasan unit sudah terjual semua,” ujar Beben.
Hal tersebut membuat warga merasa ditinggalkan oleh pihak pengembang, sementara masalah yang dihadapi semakin rumit.
Beben menambahkan, pembongkaran jembatan tentu akan mengganggu mobilitas sehari-hari warga.
Tanpa akses keluar masuk yang lancar, kegiatan sehari-hari bisa terganggu.
Oleh karena itu, warga meminta agar pembongkaran dilakukan secara bertahap, memberi mereka waktu untuk menyesuaikan dan mencari solusi sementara.
“Kita berharap pembongkaran jembatan dilakukan secara bertahap agar tidak mengganggu mobilitas, kita bisa ke perumahan sebelah, jangan serempak,” jelas Beben
Beben juga berharap agar Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dapat mempertimbangkan kembali waktu pelaksanaan pembongkaran.
Salah satu alasannya yakni warga masih kesulitan untuk mengumpulkan dana swadaya guna membangun jembatan baru.
“Kami akan menggelar demo, kami bukan tidak mendukung normalisasi, itu bagus. Tapi, mohon kebijakannya untuk mengulur waktu,” tegas Beben.
Di sisi lain, Koordinator Lapangan Normalisasi Tambun Utara dari Dinas SDA Jawa Barat, Nurman, menjelaskan bahwa pembongkaran ini dilakukan untuk kepentingan normalisasi saluran air.
Tercatat ada enam jembatan yang akan dibongkar di sepanjang jalur saluran air Jalan Kong Isah, termasuk jembatan yang berada di perumahan ini.
“Diameter sungai itu lebarnya 15 meter, sementara gorong-gorongnya cuma berapa meter, kami hanya melaksanakan tugas,” ujar Nurman.
Warga berharap agar ada solusi yang lebih manusiawi, sehingga mereka tidak terjebak dalam dilema antara mendukung normalisasi atau harus menghadapi kenyataan yang mengisolasi mereka.
Sebuah keputusan yang bijak dari pemerintah sangat diharapkan agar tidak ada pihak yang dirugikan dalam proses ini.