
PDI-P Deddy Yevri Sitorus merespons santai pernyataan Partai Amanat Nasional (PAN) yang menyatakan dukungan terhadap Prabowo Subianto untuk maju kembali pada Pilpres 2029.
Menurut Deddy, dukungan politik semacam itu merupakan hak setiap partai.
“Tapi, kan semua punya haknya sendiri, enggak mungkin kita campuri lah,” kata Deddy, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/4/2025).
Menurut Deddy, wajar apabila PAN memberikan dukungan kepada Prabowo untuk periode selanjutnya, meski pemerintahan baru berlangsung lebih kurang enam bulan.
Namun, ia menekankan bahwa soal calon wakil presiden tetap menjadi hak prerogatif presiden.
“Soal wakil kan terserah presidennya. Siapa tahu dia (PAN) punya kader yang menurut dia mampu untuk dampingi Pak Prabowo, kan kita enggak tahu,” ujar dia.
Meski demikian, Deddy menilai, pembahasan mengenai Pilpres 2029 saat ini terkesan terlalu dini, terutama mengingat pemerintahan hasil Pemilu 2024 bahkan belum genap berjalan setengah tahun.
“Kalau di kita (PDI-P), ya aneh. Pemerintah baru enam bulan, kok sudah ngomongin 2029,” tutur Deddy.
Ia menegaskan, PDI-P memilih untuk tidak mencampuri urusan internal partai lain, termasuk strategi politik jangka panjang mereka.
“Enggak ada aturan sih soal itu, kepantasan saja,” tambah Deddy.
Sebelumnya, PAN menyatakan dukungan terbuka terhadap Prabowo Subianto untuk melanjutkan kepemimpinannya hingga 2029, meskipun menyiratkan bahwa figur calon wakil presiden pada Pilpres mendatang masih bisa dibicarakan kembali.
Hal itu disampaikan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan atau Zulhas, dalam acara Halalbihalal PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (20/4/2025).
“Saya juga sampaikan kepada Pak Prabowo, ‘yang penting, Pak, partai saya besar’. Itu yang paling penting,” ujar Zulhas, dalam acara Halalbihalal PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu.
“Kalau capres silakan (Prabowo), kalau wapres, kita bicara. Iya kan, kita bicara, gitu. Jadi, lihat kekuatan kita seperti ini yang terlihat saja saudara saksikan,” imbuh dia.