
“Ya itu pandangan G7, ya. (Kalau) Pemerintah Indonesia, ya kita sama sekali tidak mengharapkan situasi ini. Serangan yang dilakukan ini (Israel ke Iran) juga justru akan memperburuk situasi. Kita tidak tahu kalau sudah begini nanti berhentinya di mana, ya kan,” kata Sugiono kepada awak media di Saint (St) Petersburg, Rusia, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/6/2025).
Sugiono menuturkan bahwa perang menimbulkan ketidakpastian karena tidak tahu kapan akan berakhir.
Hal ini juga menimbulkan dampak negatif pada masyarakat di wilayah tersebut.
“Masyarakat terdampak ataupun tertimpa dari serangan yang dilakukan ini juga. Ya kan, manusia juga yang memiliki hak untuk hidup, dan saya kira juga memiliki hak untuk mempertahankan diri,” beber dia.
Oleh karena itu, ia berharap ada kebijaksanaan untuk melerai negara yang berkonflik.
“Sehingga ada langkah-langkah yang damai untuk bisa mengendurkan ketegangan dan suasana. Dan Indonesia selalu dalam posisi siap memberikan kontribusi apapun dalam rangka terciptanya kedamaian dunia,” jelas Sugiono.
Sebelumnya diberitakan, konflik antara Iran dan Israel kembali memanas dalam beberapa pekan terakhir, memicu kekhawatiran internasional terhadap potensi eskalasi di Timur Tengah.
Konflik ini dipicu oleh serangan Israel pada Jumat (13/6/2025), yang menyasar perumahan hingga fasilitas nuklir Iran.
Iran kemudian melakukan serangan balasan pada Sabtu (14/6/2025), yang merusak fasilitas ekonomi Israel.
G7 atau Kelompok Tujuh yang mengadakan pertemuan di Kanada menyebut Iran adalah akar masalah di timur tengah lewat pengembangan senjata nuklir, isu yang dibantah Iran karena Iran sendiri mengatakan tidak mengembangkan senjata nuklir melainkan energi nuklir.
“Iran adalah sumber utama ketidakstabilan dan teror di kawasan,” kata para pemimpin Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat dalam sebuah pernyataan bersama, dikutip dari Antara, Rabu (18/6/2025) kemarin.
Negara-negara G7 menegaskan kembali komitmennya terhadap perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, mengatakan, “Dalam konteks ini, kami menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri. Kami menegaskan kembali dukungan kami terhadap keamanan Israel”.