Pengalihan ini disesuaikan dengan kondisi di lapangan selama unjuk rasa massal pengemudi ojek daring (ojol) yang digelar besok.
“Penyesuaian rute situasional, sesuai kondisi di lapangan,” ujar Kepala Departemen Hubungan Masyarakat dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani, dilansir dari
Pelanggan diimbau untuk memantau informasi terkini melalui aplikasi resmi Transjakarta (TJ) maupun kanal media sosial perusahaan, guna mengetahui potensi perubahan rute atau keterlambatan layanan.
Hingga siang ini, Transjakarta belum merilis daftar rute yang akan dialihkan maupun opsi armada alternatif bagi calon penumpang.
Aksi yang dijadwalkan mulai pukul 13.00 WIB itu diperkirakan melibatkan sekitar 500 ribu pengemudi ojol dari berbagai daerah, termasuk Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Cirebon, Palembang, Lampung, dan wilayah Banten Raya.
Titik konsentrasi massa akan berpusat di kawasan Monas, Kementerian Perhubungan, dan Gedung DPR RI, Jakarta.
Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono menyatakan, aksi ini merupakan bentuk protes terhadap aplikator yang diduga melanggar regulasi.
Para pengemudi tidak hanya akan turun ke jalan, tetapi juga akan mematikan aplikasi sebagai bentuk penyampaian aspirasi terhadap kebijakan yang dirasa belum berpihak.
Pemerintah pusat menyatakan akan terus membuka ruang dialog serta berkomitmen hadir untuk mendengarkan aspirasi dan memberikan dukungan bagi para mitra pengemudi.