NAGA138 – HRD Ungkap Pertimbangan Mutlak dalam Rekrutmen: Salah Satunya Nilai Rapor

Ilustrasi Wawancara Kerja

Lihat Foto

Nilai rapor atau transkrip akademik masih menjadi tolak ukur utama dalam proses rekrutmen tenaga kerja, terutama bagi para pelamar yang belum memiliki pengalaman kerja.

Hal ini disampaikan oleh Damar Radityo (29), Human Resource Development (HRD) di sebuah perusahaan manufaktur, saat diwawancarai Kompas.com, Sabtu (10/5/2025).

“Untuk kriteria tenaga kerja seperti apa tentu beda industri, beda kriteria, beda pekerjaan saja beda. Tapi, yang mutlak dan dasar adalah performa pendidikan. Untuk yang belum kuliah pun juga,” ujar Damar.

Menurutnya, performa pendidikan menjadi indikator penting dalam menilai potensi adaptasi dan performa calon karyawan di lingkungan kerja.

Damar menjelaskan, bahwa rapor yang baik mencerminkan tanggung jawab pelajar dalam menjalani perannya di sekolah.

“Sebagai pelajar tanggung jawabnya belajar. Jadi, rapor yang baik menggambarkan pencapaian dia selama di sekolah dengan harapan bisa membantu memprediksi apakah dia dapat perform dan adaptasi di perusahaan yang dilamar,” katanya.

Selain nilai akademik, Damar menyebutkan, bahwa sertifikat pelatihan yang relevan dengan posisi yang dilamar juga menjadi nilai tambah dalam proses seleksi.

Namun, ia menekankan, bahwa kualitas lembaga penyelenggara pelatihan juga menjadi pertimbangan.

“Apalagi kalau kita melamar ke pekerjaan yang sertifikatnya relevan dengan pekerjaan itu. Kita akan lebih standout dibanding kandidat lainnya. Tapi, tentu dipertimbangkan juga penyelenggara sertifikasinya,” lanjut Damar.

Tak hanya rapor dan sertifikat, proses rekrutmen juga melibatkan tes kognitif dan tes kepribadian yang divalidasi oleh psikolog profesional.

Hasil tes ini membantu HRD memahami karakter dan kecocokan calon karyawan dengan budaya kerja di perusahaan.

Namun demikian, Damar menekankan bahwa pengalaman kerja tetap menjadi pertimbangan utama dalam proses seleksi.

Kandidat yang telah terbukti mampu bertahan di satu bidang pekerjaan dinilai memiliki peluang lebih besar untuk sukses di posisi serupa.

“Di atas itu semua adalah pengalaman bekerja. Karena sederhananya, jika seseorang sudah survive sekian tahun menjalani pekerjaan A. Lalu, dia mau kita proses sebagai pekerja A, bukankah dia kemungkinannya akan lebih besar untuk survive dan perform,” tegasnya.

Bagi pencari kerja pemula, pengalaman magang selama sekolah atau kuliah juga dapat menjadi modal berharga yang dipertimbangkan oleh HRD.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *