NAGA138 – Banyak Hakim Jadi “Setan”, Anggota DPR Minta MA Benahi Internal

ilustrasi hakim

Lihat Foto

Rudianto Lallo meminta Mahkamah Agung (MA) berbenah menyusul banyaknya kasus hakim yang menjadi tersangka suap dan gratifikasi.

Permintaan itu disampaikan Rudianto menyusul pernyataan Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto yang mengingatkan para hakim untuk tidak bertingkah dan menjadi “setan”.

“Seharusnya pimpinan Mahkamah Agung (MA) itu menjadikan pembelajaran, menjadi koreksi internal, bahwa mereka ini kan wakil Tuhan, orang sebut selalu wakil Tuhan di bumi. Nasib orang ditentukan hakim, benar-salahnya orang ditentukan hakim,” kata Rudianto saat dihubungi, Jumat (23/5/2025).

Ia menuturkan, penentuan itu harusnya dilihat dari aspek juridis, fakta hukum, dan keyakinan hakim itu sendiri.

Oleh karenanya, ia tidak heran jika masyarakat bereaksi terhadap putusan hakim yang dianggap tidak memenuhi rasa keadilan masyarakat.

“Pasti ada reaksi kan masyarakat. Dan hebatnya lagi kejaksaan bisa membongkar itu, seharusnya itu dijadikan pembelajaran koreksi untuk betul-betul meningkatkan satu, pengawasan internal,” ucap dia.

Ia menyampaikan, pembenahan internal tersebut meliputi rekam jejak hakim.

Menurutnya, MA perlu membentuk parameter untuk mengukur hakim-hakim yang berprestasi dan berintegritas.

Ia lantas mengungkit ungkapan yang menyebut bahwa putusan hakim ditentukan oleh sarapan paginya.

Dengan kata lain, banyak hakim yang ditangkap kejaksaan akibat putusan-putusannya yang dianggap tidak memenuhi rasa keadilan.

“(Jadi) Lihat pada produk-produk putusannya selama ini menjadi hakim. Lihat putusannya selama ini, apakah putusannya progresif atau bagaimana, mendukung upaya kepala negara misalkan, atau tidak. Selain putusannya, lihat pengaduannya selama ini, apakah hakim yang bersangkutan selama ini memang rekam jejaknya buruk atau baik,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto mengingatkan para hakim untuk tidak bertingkah dan menjadi “setan”.

Peringatan ini disampaikan Sunarto saat memberikan pembinaan kepada pimpinan pengadilan negeri dan pengadilan tinggi di seluruh Jakarta.

Sunarto mengatakan, saat ini MA merumuskan visi untuk menjawab, menyelesaikan, dan meningkatkan kepercayaan publik pada lembaga peradilan.

“Memang kita semua hakim tidak bisa dipikir menjadi malaikat semua. Hakim juga manusia, tapi hakim jangan jadi setan semua,” kata Sunarto, di Gedung MA, Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Sunarto mengatakan, dalam menjalani hidup, manusia tak ubahnya seperti pertarungan antara malaikat dan setan, untuk bertindak baik atau jahat.

Menurut dia, ketika seseorang terbiasa melakukan kemaksiatan dan kesalahan setiap hari, hidupnya tidak akan tenang.

Sebaliknya, jika berbuat kebaikan, maka hidupnya akan tenang.

“Ya memang manusia tempat berbuat salah, tapi salah jangan dibudayakan, jangan menjadi kebutuhan,” ujar Sunarto.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *