DPR RI Fraksi PDI-P Gilang Dhielafararez meminta penegak hukum segera mengusut dan menangkap admin hingga pencipta grup “Fantasi Sedarah” yang sudah meresahkan masyarakat.
Sebab, admin, moderator, hingga pengguna grup tersebut menyebarkan dan berinteraksi dengan konten bermuatan kekerasan seksual terhadap anak.
“Ini bukan hanya soal admin. Semua yang terlibat, dari pencipta grup, pengelola akun, hingga user yang aktif menyebar atau menanggapi konten tersebut, harus ditangkap dan diadili,” kata Gilang, dalam siaran pers, Senin (19/5/2025).
Ia meminta tidak ada satu pihak yang terlibat pun dapat lolos.
Sebab, masalah ini menyangkut kejahatan seksual, termasuk terhadap anak, yang masuk dalam kategori kejahatan luar biasa.
Polri juga diminta berkomitmen untuk menegakkan hukum atas kasus ini.
Menurut dia, aparat penegak hukum harus menggunakan pasal-pasal tegas dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak serta Pasal 27 Ayat (1) UU ITE tentang penyebaran konten bermuatan asusila untuk menjerat para pelaku.
“Ini parah sekali. Kita minta harus dikejar semua. Tidak cuma admin atau mereka yang memposting, tetapi yang komen-komen juga harus dicek secara keseluruhan. Termasuk apakah grup di Facebook ini menjadi wadah bagi pedofil dan pelaku kejahatan seksual lainnya,” ujar legislator dari Dapil Jawa Tengah II itu.
Gilang menyesalkan grup Facebook itu baru diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) baru-baru ini setelah viral, padahal sudah beroperasi sejak lama.
Menurut dia, keterlambatan penanganan ini menunjukkan lemahnya sistem deteksi dini, baik oleh pemerintah, penegak hukum, maupun oleh platform digital.
“Ini menunjukkan pengawasan siber gagal, padahal kita punya banyak instrumen dan lembaga yang bertugas dalam hal deteksi dini, hingga penyisiran konten-konten berbahaya dan meresahkan seperti ini,” sebut Gilang.