Pemuda Patriot Nusantara, Rusdiansyah mengatakan telah menyerahkan sejumlah bukti terkait laporan dugaan penghasutan yang menyangkut tudingan ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) palsu.
“Klien kami dari Pemuda Patriot hari ini mendatangi Polda Metro Jaya untuk memenuhi panggilan sebagai saksi pelapor atas dugaan tindak pidana penghasutan terkait ijazah Pak Jokowi,” ujar Rusdiansyah kepada wartawan, Kamis (17/7/2025).
Ia menegaskan, semua bukti yang dimiliki pihaknya telah diserahkan kepada penyidik dan menjadi salah satu pertimbangan dalam proses naiknya status laporan.
“Bukti-bukti sudah kami serahkan. Karena itu, Polda Metro Jaya sudah meningkatkan kasus ini ke tahap penyidikan,” ujar Rusdiansyah.
Menurut Rusdiansyah, naiknya laporan tersebut ke tahap penyidikan mengindikasikan penyidik menemukan adanya dugaan tindak pidana.
“Alhamdulillah, laporan klien kami sudah naik ke tingkat penyidikan. Itu artinya, penyidik meyakini telah terjadi suatu peristiwa pidana,” kata dia.
Rusdiansyah menyebutkan, ada empat orang yang dilaporkan dalam perkara ini. Meski demikian, ia tidak merinci siapa saja terlapor yang telah dicantumkan dalam laporan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya.
“Para terlapor itu terdiri dari satu orang perempuan berinisial TT, seorang dokter; lalu ada LSN; kemudian RS, mantan menteri; dan RF, yang dikenal sebagai aktivis,” jelasnya.
Dalam pemeriksaan kali ini, kata Rusdiansyah, pelapor hanya akan mempertegas kembali rangkaian peristiwa dan pasal yang dilaporkan.
“Keterangan yang disampaikan klien kami nantinya akan menjelaskan adanya serangkaian peristiwa yang diduga memenuhi unsur Pasal 160 KUHP tentang penghasutan,” ucap dia.