NAGA138 – Apakah Ormas Gerakan Rakyat Bakal Jadi Parpol? Ini Respons Ketum

Ketua Umum Gerakan Rakyat, Sahrin Hamid ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/7/2025) di sela-sela Rapimnas I Gerakan Rakyat.

Lihat Foto

Gerakan Rakyat, Sahrin Hamid menegaskan bahwa organisasi yang lahir dari basis relawan pendukung Anies Baswedan itu masih dalam tahap konsolidasi dan belum mengambil keputusan apakah akan bertransformasi menjadi partai politik menjelang Pemilu 2029.

Hal itu disampaikan Sahrin di sela-sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Gerakan Rakyat, yang digelar secara tatap muka pertama kali dengan seluruh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dari Aceh hingga Papua.

“Nah, apakah organisasi nanti bertransformasi atau ke membentuk sesuatu atau menjadikan sebuah kekuatan politik formal ke depan, nah itu yang nanti kita akan, barangkali kita akan ikut diskusikan pada kesempatan nanti,” kata Sahrin ditemui di lokasi acara, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/7/2025).

Gerakan Rakyat, lanjutnya, baru dideklarasikan pada 27 Februari 2025 dan telah mengantongi badan hukum berbentuk perkumpulan dari Kementerian Hukum.

Fokus utama saat ini, kata Sahrin, adalah menata struktur dan memperkuat basis akar rumput secara nasional.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Terkait peran Anies Baswedan di dalam Gerakan Rakyat, Sahrin menyebutkan bahwa calon presiden (capres) nomor urut 1 pada Pilpres 2024 itu diposisikan sebagai tokoh inspiratif.

Ia menilai keberadaan formal Anies di dalam struktur organisasi belum menjadi prioritas.

“Kita memposisikan Mas Anies sebagai tokoh inspiratif, yang menginspirasi lahirnya Gerakan Rakyat. Oleh karena itu tidak begitu penting Mas Anies hadir secara formal atau tidak. Tapi yang jelas bahwa kita lihat tadi Mas Anies bersama kita. Pada saat deklarasi Mas Anies juga bersama kita, dan hari-hari ini Mas Anies tentunya bersama kita,” jelas Sahrin.

“Soal memformalkan itu, itu saya kira bukan hal yang mendesak buat Gerakan Rakyat,” tambahnya.

Ketika ditanya soal kemungkinan Gerakan Rakyat menjadi partai kecil atau “partai gurem” di Pemilu 2029, Sahrin tak ambil pusing.

Ia justru menyoroti potensi dukungan besar yang dimiliki Anies pada Pilpres 2024 lalu.

“Kita lihat potensi suara Pak Anies, yang pertama Pak Anies itu mendapatkan sekitar 25 persen, 24,9 persen sekian. Yang kedua sekitar 40 juta. Kalau 40 juta ini kan sangat besar tentunya, dalam konteks partai politik. Tidak ada partai politik yang mencapai suara 25 persen,” tutur Juru Bicara Anies itu.

“Nah tapi kalau misalnya dikatakan bahwa Pak Anies dan pendukungnya bikin partai politik menjadi gurem, ya tidak apa-apa juga. Ya mudah-mudahan, ya sebaliknya akan menjadi giant gitu. Baik, saya kira apa yang menjadi persepsi, apa yang menjadi tangkapan, ya itu adalah dinamika,” sambungnya.

Ia menekankan, segala bentuk spekulasi soal masa depan organisasi masih bersifat dinamis.

Gerakan Rakyat, lanjut dia, akan mendengarkan pandangan dari seluruh wilayah terlebih dahulu sebelum mengambil sikap formal.

“Bagi kita adalah yang terpenting saat ini menata. Menata struktur kita, menata organisasi kita, sehingga organisasi ini dia memiliki arah, dia memiliki sistem, sehingga nantinya capaian-capaian kita itu relatif bisa terujung,” ujar Sahrin.

“Dan saat ini kondisinya dan konsentrasi kita adalah penataan struktur. Baru pada tahun ini. Saya kira 2029 masih cukup jauh, kita masih punya waktu,” sambungnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *